Pagi itu tanggal 21 Desember 2012 saya
lihat Roy (anak tetangga sebelah rumah saya) sedang bermain dengan ceria
bersama kedua kakaknya. Sepintas saya melihat ada yang tidak biasa, ternyata
model rambutnya yang tidak biasa buat mata saya. Terdapat corak ukiran layaknya
model potongan rambut musisi yang terkenal dengan hasil-hasil karyanya, Ahmad
Dhani, sang bos Republik Cinta Management.
Dengan gaya
rambut yang sedang trend tersebut, Roy tampak lebih percaya diri dan bangga
sekali. Bahkan berani memarahi kakak dan ibunya sendiri karena kemauannnya
tidak dituruti. Roy yang baru berusia 4 tahun itu belumlah tahu apa itu
kebaikan dan apa itu keburukan yang sebenarnya. Setelah melihat hal tersebut
saya berpikir apakah seperti ini generasi penerus bangsa yang besar ini? Saya
rasa tidak, itu tidak mewakili sebagian besar penerus bangsa Indonesia, ini
hanya sebagian akibat dari korban arus globalisasi dan modernisasi yang menurut
sebagian orang adalah suatu kemajuan jaman dan bila tidak mengikuti maka akan
merasa kuno dan tidak gaul.
Globalisasi adalah keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit (http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi). Globalisasi
merupakan gerakan yang berawal dari negara yang mempunyai kekuatan lebih dari
negara lain sehingga nilai-nilai yang berasal negara kuat tersebut akan menjadi
suatu kebenaran untuk ditiru. Indonesia merupakan salah satu negara yang
menerima pengaruh globalisasi dari negara-negara barat yang sudah memiliki
kekuatan yang lebih kuat dalam segala bidang. Arus globalisasi yang kuat dan
menyeluruh menyebar secara cepat di seluruh penjuru Indonesia seiring dengan
berkembang pesatnya sarana komunikasi massa baik cetak maupun elektronik.
Stasiun telvisi swasta banyak tumbuh di Indonesia yang mendominasi tontonan
mata pemirsa di seluruh nusantara dengan tayangan berbeda dengan televisi
pemerintah (TVRI). Televisi swasta menyajikan hiburan yang memberikan suatu
kegembiraan tersendiri daripada televisi pemerintah yang lebih monoton dalam
varian acaranya. Berkembangnya media internet memberikan kontribusi terhadap
arus globalisasi yang semakin masif. Semakin lama rentang waktu arus
globasisasi ini akan semakin memberikan efek yang luar biasa merusak terhadap
keberadaan jati diri bangsa. Alih generasi adalah suatu kepastian yang harus
dilalui. Oleh karena itu pembinaan terhadap anak-anak bangsa harus menjadi
perhatian serius termasuk antisipasi dampak globalisasi sampai kepada hal-hal
yang paling kecil sekalipun.
Modernisasi merupakan sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang
berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur (http://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi).
Modernisasi sejatinya akan membawa suatu perubahan dari keterbelakangan menjadi
suatu kemajuan sehinga meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Modernisasi
akan lebih identik dengan industrialisasi segala lini kehidupan. Salah satu
ciri modernisasi ditandai dengan berkembangnya industri telekomunikasi.
Modernisasi di mulai dari negara-negara barat dan bergeser ke Indonesia dengan
sangat pesat sebagai akibat arus globalisasi yang juga sangat cepat. Modernisasi
di Indonesia juga ditandai dengan hilangnya nilai-nilai budaya asli bangsa
Indonesia dan tergantikan dengan budaya-budaya barat yang mengedepankan
kebebasan (sekuler) dan kapitalis. Walaupun masih terdapat hal positif yang
dibawa yaitu penguasaan teknologi. Akan tetapi diperlukan karakter kebangsaan
yang sangat kuat untuk dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk kemajuan
kualitas kehidupan bangsa Indonesia pada masa-masa mendatang.
Sikap hormat terhadap orang tua merupakan
salah satu nilai luhur kepribadian bangsa Indonesia. Salah satu contoh kasus di
atas merupakan suatu dampak negatif yang diperoleh oleh anak-anak Indonesia
yang sudah mulai mengkhawatirkan untuk kelangsungan kulaitas kehidupan bangsa
sesuai budaya luhur bangsa. Oleh karena itu menjadi tugas berat kita bersama
untuk kembali membangkitkan semangat membangun karakter bangsa Indonesia sesuai
kepribadian bangsa yang luhur terhadap generasi penerus bangsa. Hal tersebut
dapat kita lakukan mulai dari lingkungan keluarga kita masing-masing. Kita
bentuk karakter anak-anak kita di lingkungan rumah dengan pendidikan moral yang
baik sesuai ajaran agama dan budaya bangsa Indonesia. Semoga arus globalisasi
dan modernisasi saat ini dapat memperkaya khasanah keilmuwan kita untuk
membantu membentuk karakter manusia-manusia Indonesia sesuai kepribadian Bangsa
Indonesia yang luhur. Semoga Indonesia
tetap merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Satria Wirang
Rangga Parameswara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar